BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya koordinasi yang kuat dan komunikasi
yang lancar antar karyawan dalam suatu perusahaan sangat dibutuhkan demi
kemajuan suatu perusahaan. Untuk memenuhi hal tersebut dalam manajemen
diperlukan suatu pengorganisasian yang sangat teratur. Kemajuan suatu
perusahaan dapat tercapai jika terbentuk pengorganisasian yang teratur
mengingat dengan pengorganisasian semua pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Artinya dengan pengorganisasian dapat menghemat waktu dan tenaga kita
untuk bekerja sehingga kita dapat mengerjakan pekerjaan yang lebih penting
karena pekerjaan yang lainnya dapat dilakukan oleh orang lain.
Dalam pengorganisasian menghendaki adanya
pembagian kerja atu spesialisasi, sesuai dengan teori klasik adam smith yaitu “ the right man in the right place “ artinya seseorang yang memiliki keahlian
tertentu harus dipekerjakan atau ditempatkan pada keahliannya. Misalnya orang
yang ahli dalam bidang administrasi harus ditempatkan di bagian administrasi
pula, begitu juga dengan orang yang ahli dalam bidang keuangan harus
ditempatkan pada bagian keuangan pula. Artinya dalam pembagian kerja itu harus
benar-benar dilakukan dengan cermat. Nah dalam bab pembahasan akan dibahas
mengenai fungsi pengorganisasian secara lebih rinci lagi.
B. Rumusan
Masalah
Dari pemaparan diatas mengenai fungsi pengorganisasian maka
rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Apakah Definisi
Pengorganisasian ?
2.
Bagaimana Prinsip
Dasar Koordinasi / Organizing ?
3.
Bagaimana Bentuk
Pendelegasian Dan Desentralisasi Wewenang ?
4.
Bagaiman Bentuk
Departementasi Dan Pembagian Kerja Dalam Manajemen ?
5.
Mengapa Diperlukan
Analisis Pekerjaan ?
6.
Apakah Yang Harus
Dilakukan Dalam Hal Seleksi Personalia ?
7.
Bagaimana
Cara Mengatur Produktivitas Dalam Suatu Perusahaan ?
C. Tujuan
Berkenaan dengan judul makalah ini yaitu tentang fungsi
pengorganisasian maka tujuan kami membuat makalah ini antara lain :
1. Untuk memberikan pemahaman kepada rekan-rekan
mahasiswa tentang fungsi pengorganisasian dalam manajemen.
2. Memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang
tata cara malakukan spesialisasi atau pembagian kerja menurut keahlian
masing-masing orang.
3. Sebagai referensi belajar untuk rekan-rekan
mahasiswa khususnya kami pribadi sehinngga menambah referensi belajar selain
referensi dalam bentuk buku dan dari dosen.
4. Untuk diajukan kepada dosen pembimbing mata
kuliah pengantar manajemen sebagai pemenuhan atas tugas yang diberikan, serta
untuk dipresentasikan kepada rekan-rekan mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pengorganisasian
·
Menurut Cefto Samuel C,
The proccess of establishing ordrly uses for all oeganizational's resources.
(pengorganisasian merupakan proses mengatur semua kegiatan secara sistematis
dalam mengelola sumber daya)
·
Menurut Williams Chuck,
Deciding where decision will be made, who will do that jobs and task, and who
will work for whom. (memutuskan dimana
keputusan akan dibuat, siapa yang akan melakukan pekerjaan dan tugas itu, dan siapa yang akan bekerja serta untuk siapa mpekerjaan itu
dilakukan)
·
Menurut Daft Richard, Pengorganisasian merupakan sebuah kegiatan
pemanfaatan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan stategis.
Jadi, perngorganisasian adalah suatu kegiatan
pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki
perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai
tujuan bersama. Pengorganisasian merupakan sebuah aktivitas penataan sumber
daya manusia yang tepat dan bermanfaat bagi manajemen, dan menghasilkan
penataan dari karyawan.
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan
pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki
perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai
tujuan perusahaan
Dengan kata lain pengorganisasian adalah
fungsi manajemen yang berhubungan dengan pembagian tugas. Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada
tingkatan mana keputusan harus diambil.
Pengorganisasian merupakan sebuah aktivitas
penataan sumber daya manusia yang tepat dan bermanfaat bagi manajemen, dan
menghasilkan penataan dari karyawan. Hal pokok yang perlu diperhatikan dari
pengorganisasian :
1. Menentukan arah dan sasaran satuan organisasi,
2. Menganalisa beban kerja masing – masing satuan
organisasi.
3. Membuat job description ( uraian pekerjaan)
4. Menentukan seseorang atau karyawan yang
berdasarkan atas pertimbangan arah dan sasaran, beban kerja, dan urian kerja
dari masing – masing satuan organisasi.
B. Prinsip
Dasar Koordinasi / Organizing :
1. Seseorang yang duduk di satuan organisasi
harus memiliki kompentensi , yaitu kemampuan dan kemauan.
2. Memiliki karakter, yaitu sikap dan kepribadian
yang sesuai dengan hal – hal pokok dalam berorganisasi.
3. memiliki talenta, yaitu bakat dan potensi yang
sesuai dengan hal – hal pokok dalam berorganisasi.
4. Memiliki komitmen, yaitu keikatan dan
loyalitas dalam berorganisasi.
Agar karyawan dapat menjalankan prinsip dasar dengan baik dan
memiliki performa yang layak, manajemen berkewajiban mengembangkan para
pegawai. Untuk itu perlu dilakukan hal – hal sebagai berikut :
1. Untuk membentuk kompetensi, manajemen dapat
meningkatkan kemampuan lewat on the job training dan atau off the job training.
· On the job training adalah pelatihan di tempat
kerja, bisa berupa magang atau belajar sambil bekerja baik dengan sesama
karyawan yang lebih senior maupun pada atasan mereka.
· Off the job training adalah melatih kompetensi
di luar tempat kerja. Pelatihan ini bersifat teoritis seperti yang dilakukan
oleh lembaga – lembaga pendidikan formal seperti diploma, strata, maupun kursus
yang dilakukan oleh organisasi yang bersangkutan maupun lembaga lain.
Kedua komponen inilah ( kemampuan dan kemauan ) yang dapat
melihat kematangan seseorang dalam bekerja, yaitu seorang karyawan dapat
dikatakan matang dalam bekerja jika dia memiliki kemampuan yang cukup dan
semangat kerja yang tinggi.
2. Pembentukan karakter dapat dibentuk melalui
proses pembentukan kompetensi, yang umumnya dibentuk melalui : adanya pembaruan
pengetahuan ( up date knowledge ) yang dalam proses terus-menerus akan berubah
menjadi sikap yang selanjutnya menjadi prilaku yang selaras dengan visi dan
misi yang ditetapkan oleh manajemen,
3. Memiliki talenta. Talenta sering diterjemahkan
dengan bakat potensi. Bakat merupakan sikap bawaan seseorang yang belum siap
pakai untuk melakukan aktivitas secara layak. Potensi merupakan bakat yang
telah siap pakai karena adanya proses pembelajaran, pelatihan, dan proses lain
yang dilakukan oleh seseorang.
4. Komitmen adalah suatu keadaan dimana seorang
pekerja atau karyawan memiliki tingkat kelekatan ( kohesif ) yang tinggi pada
organisasi dan manajemen. Komitmen dapat dibentuk apabila prinsip dasar (
kompetensi, karakter, dan talenta ) dapat dilalui manajemen dengan baik.
C. Pendelegasian
Dan Desentralisasi Wewenang
Pendelegasian merupakan alokasi atau
pembebanan tugas, wewenang dan permintaan akan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas. Untuk efektifnya pendelegasian ada beberapa syarat :
1.
Rencana dan
kebijaksanaan harus jelas
2.
Tugas dan wewenang
harus dibatasi dengan yang diharapkan
3.
Orang yang diberi
tugas disiplin yang terbaik
4.
Komunikasi secara
terbuk
5.
Sistem pengawasan
perlu diciptakan
Tindak lanjut ialah perlunya diadakan desentralisasi wewenang
secara konsekuen. Akan
tetapi biasanya orang takut untuk mengadakan desentralisasi karena :
1.
Biayanya tidak
sedikit.
2.
Hilangnya uniformitas
kebijaksanaan.
3.
Terlalu luasnya
pengawasan.
4.
Proses pengambilan
keputusan yang sulit dll
Desentralisasi pada suatu saat pasti diperlukan karena :
1.
Kecenderungan orang
ingin bebas mengambil keputusan.
2.
Dinamika usaha
memerlukan putusan cepat.
3.
Makin bertambahnya
orang yang mampu mengelola organisasi.
4.
Teknik pengawasan
berkembang dengan baik
D. Departementasi
dan Pembagian Kerja
Departementasi
merupakan pengelompokkan kegiatan kerja yang hampir sama dan erat
hubunganya satu dengan yang lainnya. Pembagian kerja merupakanpemecahan tugas
sedemikian rupa sehingga orang perorang di dalam organisasibertanggung jawab
pada dan melaksanakan kegiatan tertentu saja. Pembagian kerja dalam ilmui ekonomi lebih
dikenal dengan spesialisasi.
Pembagian kerja pada
akhirnya akan menghasilkan departemen- departemen dan job description dari
masing-masing departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Beberapa dasar dalam departementasi:
· Departemen fungsional
Pekerjaan dapat dikelompokkan menurut fungsi
dari organisasi. Perusahaan bisnis meliputi fungsi seperti : produksi,
pemasaran, keuangan, akunting dan personalia Rumah sakit meliputi fungsi seperti : bedah,
psikiatri, rumah tangga, farmasi dan pesonalia.
· Departemen territorial
Pembentukan kelompok atas dasar daerah
geografis. Logikanya adalah bahwa semua kegiatan dalam daerah
tertentu seharusnya ditugaskan kepada seorang manajer.
· Departemen produk
Dalam banyak perusahaan besar yang produknya beraneka ragam, kegiatan dan personalianya dikelompokkan
atas dasar produk
· Departementasi pelanggan
Contoh departemntasi yang berorientasi pada
pelanggan adalah lembaga pendidikan. Beberapa lembaga pendidikan
menyelenggarakan kuliah-kuliah tetap dan kuliah ekstensi.
Dalam praktek, dasar-dasar penggolongan itu
tidaklah dianut secara konsekuen, sebab seringkali didasarkan atas
kombinasi dari beberapa dasar yang tersebut di atas.
F. Analisis Pekerjaan
Menurut Summary of National Job Analysis
Methode Survey, analisa pekerjaan adalah “proses mempelajari dan mengumpulkan informasi yang berhubungan
dengan operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaan tertentu. Sedangkan kegunaan
dari analisa kerja adalah sebagai berikut:
1.
Pengabsahan
(validation) atas prosedur-prosedur pengangkatan, pengabsahan dibenarkan dan
dirumuskan sebagai menguji secara sistematik kriteria seleksi atau predikator
untuk menentukan apakah hal-hal itu berhubungan erat dengan kelompok prilaku
dari pekerjaan itu.
2.
Pelatihan (training).
Uraian tugas-tugas dan peralatan yang dipergunakan sangat membantu dalam
mengembangkan isi program-program pelatihan.
3.
Evaluasi pekerjaan.
Uraian pekerjaan dan rincian persyaratan tenaga kerja yang diperlukan
dievaluasi kegunaannya, dengan sasaran terakhir untuk penentuan nilai dalam
bentuk uang
4.
penilaian prestasi.
Sebagai pengganti penilaian seorang karyawan atas sifat-sifat seperti
ketergantungan dan inisiatif, ini ada kecenderungan untuk menentukan sasaran
pekerjaan dan hasil kerja dinilai berdasarkan tercapai tidaknya sasaran
tersebut.
5.
Pengembangan karier.
Informasi pekerjaan membantu perusahaan untuk merencanakan saluran-saluran
promosi, dan menyediakan data mengenai kesempatan dan persyaratan karier
didalam organisasi kepada karyawan
6.
Organisasi. Informasi
pekerjaan yang diperoleh melalui analisa pekerjaan seringkali mengungkapkan
contoh-contoh organisasi yang jelek sehubungan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi rancangan pekerjaan.
7.
Perkenalan
(induction). Untuk petatar (trainee) baru, uraian pekerjaan paling membantu
dalam masa orientasi.
8.
Penyuluhan
(counseling). Informasi pekerjaan sangat bernilai dalam penyuluhan pekerjaan.
Disarankan lebih banyak penyuluhan semacam itu diberikan pada tingkat sekolah
menengah, karena banyak lulusannya tidak menyadari jenis- jenis pekerjaan yang
ada.
9.
Hubungan perburuan
(labor relation). Uraian pekerjaan standar fungsi . Jika seorang karyawan
mencoba menambah atau mengurangi tugas-tugas yang tercantum disana, maka
standar telah dilanggar. Serikat buruh, demikian juga managemen tertarik 10.
Penataan kembali (reengineering) pekerjaan. Jika para majikan ingin
menyesuaikan pekerjaan dengan suatu kelompok khusus, misalnya orang cacat
fisik, biasanya mereka harus mengubah isi pekerjaan tertentu. Analisis
pekerjaan menyediakan informasi yang akan memudahkan perubahan pekerjaan untuk
memungkinkan diisi oleh personalia dengan sifat-sifat khusus.
G. Seleksi
Personalia
Menurut Prof. Edwin B Flippo, seleksi adalah “pemilihan seseorang tertentu dar sekelompok
karyawan-karyawan potensial untuk melaksanakan suatu jabatan tertentu”.7) Manajemen memutuskan pekerjaan apa yang
terlibat dan kemampuan-kemampuan individu yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pekerjaan secara efektif. Kemudian manajer melihat prestasi para pelamar
diwaktu yang lalu dan memilih seseorang yang memiliki kemampuan, pengalaman dan
kepribadian yang paling memenuhi persyaratan suatu jabatan.
Prestasi masa lalu merupakan penunjuk paling
baik bagi prestasi dimasa yang akan datang. Apa yang dilakukan seseorang di
waktu yang lalu, seperti ditunjukkan oleh laporan- laporan sekolah, pengalaman
kerja dan kegiatan-kegiatan diluar kurikulum, adalah predikator paling baik
tentang apa yang kemungkinan akan dilakukan di waktu yang akan datang.
berbagai prosedur seleksi untuk membandingkan
pelamar dengan spesifikasi jabatan tersedia.
Menurut T. Hani Handoko langkah-langkah dalam
prosedur seleksi yang biasa digunakan adalah:
1. Wawancara pendahuluan
2. Pengumpulan data pribadi (biografis)
3. Pengujian (testing)
4. Wawancara yang lebih mendalam
5. pemeriksaan referensi-referensi prestasi
6. Pemeriksaan kesehatan
7. Keputusan pribadi
8. Orientasi jabatan
· Ada beberapa faktor yang cenderung
mempengaruhi prestasi karyawan. Beberapa faktor tersebut adalah:
2. Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan
dan pengalaman kerja, untuk menunjukkan apa yang telah dilakukan seseorang di
waktu yang lalu.
3. Bakat dan Minat (aptitude and interest), untuk
memperkirakan minat dan kapasitas / kemampuan seseorang.
4. Sikap dan kebutuhan (attitudes and need),
untuk meramalkan tanggung jawab dan wewenang seseorang.
5. Kemampuan-kemampuan analitis dan manipulatif,
untuk mempelajari kemampuan pemikiran dan penganalisaan.
6. kesehatan, tenaga dan stamina, untuk melihat
kemampuan fisik seseorang dalam pelaksanaan pekerjaan.
7. Ketrampilan dan kemampuan teknik, untuk
menilai kemampuan dalam pelaksanaan aspek- aspek teknik pekerjaan.
Setelah diseleksi, Karyawan ditempatkan pada
suatu pekerjaan dan diperkenalkan dengan organisasi melalui berbagai bentuk
orientasi. Tahap orientasi merupakan kegiatan pengenalan dan penyesuaian
karyawan baru dengan organisasi. Proses ini merupakan proses penting karena
suatu pekerjaan baru adalah sulit dan menyebabkan frustasi bagi karyawan baru.
Menurut American Society for Personel Administration, situasi baru adalah
“berbeda dan asing, serta proses orientasi yang jelek dapat memadamkan
antusiasme dan usaha mulai dari permulaan”.9) Karena berbagai perusahaan
melaporkan bahwa lebih setengah dari pengunduran diri suka rela terjadi dalam 6
(enam) bulan pertama, Orientasi yang tepat dapat berbuat banyak untuk
mengurangi masalah ini dan biaya-biaya yang menyertainya.
· Tahap pertama biasanya diselenggarakan oleh
staf unit personalia, hal-hal yang dipertimbangkan mencakup:
1. Hasil produksi perusahaan itu
2. Tunjangan kesejahteraan Karyawan
3. Jadwal gaji
4. Keselamatan
5. Masa percobaan
6. Pencatatan waktu dan ketidakhadiran
7. Hari libur, parkir, prosedur keluhan.
8. Program persamaan kesempatan penempatan tenaga
kerja
Tahap kedua dari
sebagian besar program orientasi yang terorganisasi dilaksanakan oleh penyelia
langsung. Karyawan yang baru diangkat itu diperkenalkan kepada sesama karyawan, dibawa
keliling departemen dan diberi informasi tentang hal-hal kecil seperti tempat
ganti pakaian dan kamar kecil, prosedur persediaan, jam kerja, lembur,
prosedur pemanggilan, jam istirahat dan makan siang, dan
fasilitas-fasilitas perusahaan. Menurut OC Brenner dan J. Tomkiewcz, “suatu
program percobaan khusus atas orientasi direncanakan dengan sasaran khusus
untuk meyakinkan karyawan yang baru diangkat bahwa mereka mempunyai
kesempatanbaik untuk berhasil.
Karyawan tersebut
diminta untuk melupakan permainan yang sewenang-wenang dari para karyawan
yang lebih tua, dan dianjurkan agar mendekati para penyelia mereka jika ada pertanyaan
dan masalah.
Program orientasi akan
lebih lengkap jika mencakup tindak lanjut beberapa minggu kemudian.
Wawancara ini bisa dilakukan oleh penyelia atau spesialis personalia dan berhubungan
dengan (1) kepuasan karyawan terhadap pekerjaan dan organisasi, dan (2) kepuasan
penyelia terhadap karyawan. Ketidakpuasan mungkin dijernihkan dengan
penjelasan- penjelasan atau pemindahan nyata ke pekerjaan yang berbeda, bagaimanapun
minat terhadap karyawan yang dibuktikan dengan tindakan yang tulus untuk
melakukan wawancara tindak lanjut akan membantu meningkatkan tingkat
kepuasan karyawan.
Oleh sebab itu sering
dipakai ukuran kepuasan para penyelia dan karyawan lama terhadap masuknya
karyawan baru tersebut, disamping kepuasan karyawan baru, untuk menilai keberhasilan
proses orientasi. Bila tahap seleksi tidak berbuat kesalahan biasanya proses orientasi juga tidak akan mengalami kesulitan.
H. Produktivitas
Ada beberapa pendapat orang mengenai produktivitas, diantaranya;
menurut J. Ravianto, bahwa Produktivitas adalah suatu konsep yang menunjang
adanya keterkaitan hasil kerja dengan sesuatu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk dari tenaga kerja.
Sedangkan menurut Muchdarsyah Sinungan, bahwa :”Produktivitas adalah hubungan antara hasil
nyata maupun fisik (barang atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya ,
misalnya produktivitas ukuran efisien produktif suatu hasil perbandingan antara
hasil keluaran dan hasil masukan.
Mengenai produktivitas Payaman J. Simanjuntak,
menjelaskan”Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai
(keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang terdiri dari beberapa
faktor seperti tanah, gedung, mesin, peralatan, dan sumber daya manusia yang
merupakan sasaran strategis karena peningkatan produktivitas tergantung pada
kemampuan tenaga manusia.”13)
Dari beberapa pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil keluaran
dengan hasil masukan. keefektifan ini dilihat dari beberapa faktor masukan yang
dipakai dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Sedangkan produktivitas kerja
yaitu jumlah produksi yang dapat dihasilkan dalam Waktu tertentu
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi
produktivitas Tenaga kerja atau pegawai adalah manusia yang merupakan faktor
Produksi yang dinamis memiliki kemampuan berpikir dan motivasi kerja, apabila
pihak manajemen perusahaan mampu meningkatkan motivasi mereka, maka
produktivitas kerja akan meningkat.
· Faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas
yaitu:
1. Kem am puan, adalah kecakapan yang dimiliki
berdasarkan pengetahuan, lingkungan kerja yang menyenangkan akan menambah
kemampuan tenaga kerja.
2. Sikap, sesuatu yang menyangkut perangai tenaga
kerja yang banyak dihubungkan dengan moral dan semangat kerja
3. Situasi dan keadaan lingkungan, faktor ini
menyangkut fasilitas dan keadaan dimana semua karyawan dapat bekerja dengan
tenang serta sistim kompensasi yang ada.
4. Motivasi, setiap tenaga kerja perlu diberikan
motivasi dalam usaha meningkatkan produktivitas.
5. Upah, upah atau gaji minimum yang tidak sesuai
dengan peraturan pemerintah dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja.
6. Tingkat pendidikan, latar belakang pendidikan
dan latihan dari tenaga kerja akan mempengaruhi produktivitas, karenanya perlu
diadakan peningkatan pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja.
7. Perjanjian kerja, merupakan alat yang menjamin
hak dan kewajiban karyawan. Sebaiknya ada unsur-unsur peningkatan produktivitas
kerja.
8. Penerapan teknologi, kemajuan teknologi sangat
mempengaruhi produktivitas, karena itu penerapan teknologi harus berorientasi
mempertahankan produktivitas
Pengaruh penerimaan tenaga kerja terhadap
produktivitas Atas dasar pengertian kemampuan dari tenaga kerja yang terkait
dengan keahlian seseorang di bidangnya (profesional) dalam menyelesaikan
pekerjaan, maka manajemen personalia sebagai departemen yang bertugas dalam
penerimaan (rekruitmen) tenaga kerja berperan penting dalam menjalankan
prosedural yang berlaku, prosedur penerimaan tenaga kerja adalah bagian dari
berbagai sistem yang mempengaruhi produktivitas perusahaan sehingga kecermatan
dan ketelitian dalam pengambilan keputusan untuk menerima tenaga kerja dapat
baru dapat dipertanggungjawabkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas khususnya mengenai fungsi manajemen yaitu
pengorganisasian maka kami dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain :
1. Fungsi pengorganisasian adalah fungsi
manajemen yang berhubungan dengan pembagian tugas. Pengorganisasian mempermudah
manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
2. Pengorganisasian juga suatu kegiatan
pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki
perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai
tujuan perusahaan.
3. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara
menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas
tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
4. Komunikasi antar bagian dalam pengorganisasian
harus harus dijaga dengan baik supaya adanya koordinasi yang kuat dan tidak
terjadinya komunikasi sehingga pertukaran informasi dapat berjalan dengan
lancar yang akhirnya meningkatkan kesejahteraan perusahaan
5. Dengan adanya pengorganisasian dapat menghemat
waktu dan tenaga yang pada akhirnya dapat menjadikan suatu perusahaan menjadi
maju dan berkembang.
B. Saran
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa fungsi
pengorganisasian sangat penting dalam manajemen sebuah perusahaan maka kami
dapat menyarankan kepada pembaca khususnya rekan-rekan mahasiswa agar belajar
lebih giat dan meningkatkan kompetensi diri agar dapat bersaing apabila kita
nantinya tamat dari perguruan tinggi. Mengingat bahwa tidak semua dari kita
akan menjadi guru, oleh karena itu tigkatkanlah kompetensi diri masing-masing
utuk mendapatkan peluang dalam bekerja nantinya. Semoga dengan adanya makalah
ini dapat menjadi referensi belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita
tentang ilmu manajemen khusunya mengenai fungsi pengorganisasian.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com
/60mb0n9.wordpress.com/.../fungsi-pengorganisasian/ diakses pada
tanggal 31 Oktober 2010
http://www.google.com /organisasi.org/fungsi_manajemen_perencanaan_pengorganisasian_pengarahan_pengendalian_belajar_di_internet/ diakses pada tanggal
31 Oktober 2010
http://www.google.com/elearning.gunadarma.ac.id/.../bab11dasar_dasar_pengorganisasian.pdf/ diakses pada tanggal
31 Oktober 2010
http://www.findtoyou.com/.../fungsi+pengorganisasian+dalam+manajemen.html -/ diakses pada
tanggal 31 Oktober 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar