Organisasi Masyarakat adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh
masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum secara
sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, tujuan yang berfungsi sebagai
sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai
makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Sebagai warga masyarakat dan warga negara setiap manusia Indonesia harus
memegang semangat kekeluargaan dan semangat gotong-royong. Hal ini berarti
bahwa kita sebagai warga negara harus mengadakan organisasi dan saling
membantu. Negara kita yang berasaskan kekeluargaan, menghormati hak pribadi.
Sebaliknya hak pribadi itu dilaksanakan dengan memperhatikan kepentingan
bersama yaitu kepentingan nasional. Oleh karena itu, kepentingan nasional yang
merupakan kepentingan bersama itu harus didahulukan daripada kepentingan
pribadi atau golongan.
B. Jenis-jenis Organisasi
Masyarakat
1. Berdasarkan Proses
Pembentukan
• Organisasi
Formal :
Organisasi formal adalah organisasi yang dibentuk secara sadar dan dengan
tujuan-tujuan tertentu yang disadari pula dan diatur dengan ketentuan-ketentuan
yang formal. Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan
baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas
dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk
saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan
tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran
organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan,
pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan
terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan
mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak
fleksibel.
• Organisasi
Informal :
Organisasi Informal adalah organisasi yang dibentuk tanpa disadari
sepenuhnya, tujuan-tujuannya juga tidak begitu jelas. Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah Tangga (ART) juga tidak jelas. Hubungan yang terjalin juga
sifatnya pribadi dan sifatnya tidak formal. Kebanyakan organisasi informal ini
terbentuk dalam organisasi formal, yang anggotanya terdiri atas karyawan yang
ada pada lembaga tersebut. Mereka secara pribadi ingin mengadakan kegiatan
tertentu secara bersama-sama yang harus diorganisir. Contoh organisasi
informal, misalnya organisasi kesenian karyawan.Setiap karyawan mempunyai
keinginan untuk mengembangkan bakat di bidang kesenian. Dari masing-masing pribadi
berkumpul untuk membentuk kegiatan kesenian, bisa juga arisan karyawan,
dan lain-lain.